Masih Bingung dengan Istilah Proofreading? Kenali Lebih Dalam di Artikel Ini!

proofreading

freepik.com

Istilah proofreading seharusnya sudah tidak asing lagi bagi kamu yang sudah terjun di dunia kepenulisan atau penerbitan. Namun, bagi sebagian orang istilah ini masih terdengar asing dan bahkan dianggap sama dengan editing. Untuk kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang proofreading, artikel ini sangat cocok untuk kamu baca! Kami juga menyediakan layanan proofreading yang bisa kamu simak di bagian bawah artikel!

Apa Itu Proofreading?

Seseorang yang menjalani kegiatan proofreading terkenal dengan nama proofreader. Proofreading adalah sebuah kegiatan pemeriksaan terhadap kesalahan dalam suatu teks dengan cermat sebelum teks tersebut terbit atau disebarluaskan. Kesalahan yang terdapat pada teks dapat berupa kesalahan ejaan, tanda baca, salah ketik, masalah format penulisan, dan inkonsistensi dalam suatu teks. Teks yang biasanya dikoreksi tidak hanya naskah buku, namun bisa juga makalah akademis, lamaran kerja, artikel online, dan brosur cetak.

Dalam industri penerbitan, seorang proofreader umumnya memeriksa salinan teks dan menandai kesalahan yang ada menggunakan tanda koreksi khusus. Selain di industri penerbitan, umumnya seorang proofreader profesional sering bekerja dengan teks online yang masih dalam berbentuk dokumen word. Seorang proofreader memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan kualitas akhir dalam sebuah tulisan.

Apa Perbedaan Editing dengan Proofreading?

Businesswoman proofreading a contract

freepik.com

Setelah membaca definisi proofreading, pasti sekarang kamu jadi bertanya-tanya. Apa perbedaan spesifik antara editing dan proofreading? Sebenarnya, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memastikan sebuah tulisan layak untuk dipublikasikan dan dibagikan. Baik editing maupun proofreading sama-sama melakukan pemeriksaan mendetail terhadap suatu tulisan. Namun, ada perbedaan signifikan dari kedua layanan ini. Mudahnya, alur sebuah teks berasal dari penulis kemudian diserahkan ke editor dan berakhir di proofreader. Berikut ini penjelasannya:

1. Penulis – Tahapan Menulis

Penulis adalah orang yang menciptakan sebuah teks atau karya. Ia akan menulis teks tersebut dan hasil karyanya nanti akan kamu serahkan ke editor pada sebuah perusahaan penerbitan untuk melalui tahapan penyuntingan.

2. Editor – Tahapan Penyuntingan

Setelah tulisan mentah dari seorang penulis sampai ke tangan editor, editor akan melakukan perannya. Ia akan mulai menyunting tulisan dari penulis. Mengganti ejaan dan tanda baca yang salah, memperbaiki salah ketik, struktur kalimat, dan kepaduan makna dalam tulisan tersebut.

3. Proofreader – Tahapan Pemeriksaan

Setelah melalui tahapan penulis dan editor, tulisan tersebut akan melalui tahapan pemeriksaan akhir. Nah, di sinilah peran proofreader dibutuhkan. Seorang proofreader akan memeriksa kembali secara keseluruhan dengan lebih cermat dan menandai teks tersebut apabila terdapat kesalahan. Sehingga, hasil dari editor bukan merupakan hasil final dalam perjalanan tulisan sebelum terbit.

Tips & Trik Melakukan Proofreading

proofreading

freepik.com

Sebagai seorang penulis, sebenarnya memiliki keterampilan dasar proofreading cukup penting, lho! Jika kamu mampu melakukan kegiatan ini sendiri tentunya akan memudahkan kamu menjaga kualitas hasil tulisanmu. Tidak hanya untuk teks yang memang akan diterbitkan, namun juga untuk teks sehari-hari seperti naskah buku, blog, artikel atau jurnal, dan beberapa teks penting lainnya. Nah, berikut ini tips dan trik untuk kamu jika kamu ingin melakukan kegiatan ini sendiri!

Baca Juga Artikel Tentang Serba-Serbi Jurnal Internasional di Sini!

1. Periksa Ulang Teks yang Telah Selesai Kamu Tulis

Sebelum melakukan proofreading pada teks pribadi kamu, ada baiknya kamu telah merevisi dan melalui tahapan editor terlebih dahulu secara menyeluruh. Jadi kamu tidak harus bolak-balik dan kerja dua kali untuk memeriksa tulisanmu.

2. Istirahatlah dari Teks Sebelum Mengoreksi

Sebelum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan akhir, ada baiknya kamu beristirahat dulu dari membaca tulisan. Sebaiknya, kamu tidak menjadi proofreader segera setelah tulisanmu selesai kamu buat. Kamu hanya akan melewatkan beberapa kesalahan kecil karena sudah tidak fokus lagi. Sehingga, kamu akan lebih sulit untuk menyadari kesalahan dalam tulisanmu. Paling tidak kamu menjadi proofreader pada hari-hari berikutnya. Namun jika sudah dekat dengan deadline, kamu bisa beristirahat setengah hingga satu jam setelah selesai menulis.

3. Melakukan Proofreading pada Hasil Tulisan yang Sudah Tercetak

Setiap orang mungkin memiliki zona nyamannya masing-masing. Ada yang lebih merasa nyaman dan teliti memeriksa dalam versi digital namun ada juga yang lebih fokus jika memeriksa tulisan dalam versi cetaknya. Nah, umumnya kamu akan lebih teliti memeriksa dalam versi cetak karena dalam proses menulisnya sudah terlalu lama menatap layar.

4. Menggunakan Layanan Proofreading

Jika kamu merasa kurang memahami tatanan bahasa itu sendiri, maka ada baiknya kamu menggunakan layanan proofreading. Saat ini, sudah banyak juga freelancer sebagai proofreader dan agensi-agensi yang menyediakan layanan ini seperti Times Penerjemah. Namun sebelum memilih layanan, kamu juga harus mempertimbangkan apakah layanan tersebut dapat kamu percaya dan mampu memberikan hasil proofreading dengan kualitas terbaik.

Mengapa Harus Menggunakan Layanan Proofreading?

proofreading

freepik.com

Sebaiknya, kamu menggunakan jasa proofreader untuk memeriksa hasil tulisanmu. Terdapat setidaknya 3 alasan mengapa kamu harus menyerahkan tulisanmu pada proofreader. Alasan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Menentukan Kualitas Akhir pada Sebuah Karya Tulis

Pentingnya peran dan tugas seorang proofreader terdapat pada melakukan pemeriksaan serta memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang terdapat pada sebuah karya tulis. Setelah proses proofreading, maka penerbit dapat memastikan bahwa karya tulis tersebut telah sesuai dengan aturan penulisan bahasa dan telah layak untuk penerbit publikasikan. Dengan kata lain, karya tulis tersebut juga sudah layak baca untuk banyak orang.

2. Proofreader Bersudut Pandang Objektif dan Netral

Ketika kamu memposisikan dirimu sebagai seorang penulis, kamu akan merasa sulit untuk menyadari kesalahan-kesalahan dalam tulisanmu. Sehingga, pada umumnya penulis tidak bisa melakukan pengecekan sendiri terhadap karyanya. Penulis juga tidak dapat menggantungkan proses pemeriksaan pada alat bantu seperti komputer dan proofreader online yang beredar. Penulis akan membutuhkan peran orang lain yang memiliki penilaian dan pemikiran yang netral dan objektif serta sekaligus memiliki keahlian dan pengetahuan dalam dunia penulisan.

3. Memiliki Keahlian Khusus untuk Memeriksa Sebuah Karya Tulis

Bisa kita katakan bahwa menjadi seorang proofreader tidak bisa sembarangan, lho! Penulis saja seringkali merasa kesulitan menyadari kesalahan dalam tulisannya. Namun, bukan berarti orang yang belajar otodidak dan memulai karir dari nol di bidang proofreading tidak bisa menjadi seorang proofreader yang baik, ya! Seorang proofreader membutuhkan pemahaman terhadap bahasa dan aturan penulisannya, kecermatan, ketelitian, dan membaca cepat dalam melakukan proses proofreading.

Times Translation Service!

Kamu telah membaca artikel mengenai seluk-beluk proofreading. Jika kamu membutuhkan layanan proofreading atau penerjemahan, kamu bisa menggunakan layanan Times Translation Agency!

Times Translation Service



Leave a Reply