Apa Itu KTT Asean? Sejarah dan Tujuan Kegiatan

Indonesia merupakan negara yang sering berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan forum internasional, Hal tersebut sebagai salah satu tujuan Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD alinea keempat, yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia. Salah satu kegiatan internasional yang sering diikuti oleh Indonesia adalah KTT ASEAN. KTT ASEAN merupakan forum internasional yang diikuti oleh berbagai negara yang ada di Kawasan Asia Tenggara.

Kegiatan ini merupakan forum internasional yang rutin digelar setiap dua tahun sekali. Berbagai topik yang menjadi pembahasan adalah seputar ekonomi, budaya, dan permasalahan seputar negara-negara di kawasan ASEAN. Berikut ini adalah rangkuman informasi terkait kegiatan KTT ASEAN. 

 

Pengertian KTT ASEAN

KTT ASEAN atau Konferensi Tingkat Tinggi tingkat ASEAN adalah pertemuan tahunan para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Konferensi Tingkat Tinggi tingkat ASEAN menjadi forum penting di mana para pemimpin negara anggota berkumpul untuk membahas isu-isu strategis, kerjasama regional, dan perkembangan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Kegiatan ini terdiri dari sebelas negara yang berada di kawasan ASEAN. Negara-negara tersebut adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Timor Leste. Setiap dua tahun sekali, kegiatan ini dilakukan secara bergantian di kesebelas negara tersebut. Dengan begitu, setiap negara berhak untuk menjadi tuan rumah dari agenda perkumpulan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

 

Sejarah KTT ASEAN

Melihat sejarahnya, kegiatan ini berawal dari berdirinya deklarasi bangkok yang membentuk suatu forum internasional bernama ASEAN. Pembentukan ASEAN dilatarbelakangi oleh keinginan kuat para pendiri untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. Kegiatan ini merupakan salah satu usaha untuk mengatasi berbagai konflik, menjaga stabilitas kawasan, memungkinkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Pada tanggal 23 dan 24 Februari 1976, KTT ASEAN pertama kali digelar di Indonesia, tepatnya di Pulau Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan suara dan meningkatkan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN. Hingga sekarang, kegiatan ini menjadi acara rutin tahunan dengan tuan rumah yang berbeda untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Asia Tenggara.

Pada tahun 2023 kemarin, pagelaran KTT ASEAN yang ke-43 terlaksana kembali di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Pada acara yang terlaksana pada 5-7 September 2023, agenda yang menjadi pembahasan dalam kegiatan ini adalah perkembangan dan penguatan kerja sama dengan mitra eksternal.

 

Tujuan KTT ASEAN

Ada beberapa tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan internasional ini. Beberapa tujuannya adalah:

  1.     Memperkuat Kerja Sama dan Integrasi

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama dan integrasi dengan negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Melalui kegiatan ini, berbagai negara yang hadir saling memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, keamanan, sosial, dan budaya.

  1.     Menjaga Perdamaian dan Stabilitas

KTT ASEAN juga bertujuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas negara-negara di Kawasan Asia Tenggara. Kegiatan ini juga menjadi fasilitas dan wadah untuk  menyelesaikan berbagai sengketa dan konflik yang terjadi di antara negara-negara anggota ASEAN.

  1.     Memperkuat Solidaritas

Sebagai negara yang hidup di kawasan yang sama, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat solidaritas negara-negara ada. Kegiatan ini juga dapat membangun komunitas ASEAN yang bersatu, berdaya saing, dan berperan aktif dalam kancah global.

 

Profil Anggota KTT ASEAN

Berikut ini adalah profil anggota yang tergabung dalam KTT ASEAN:

  1.     Indonesia, negara pendiri ASEAN 8 Agustus 1976.

  2.     Filipina, negara pendiri ASEAN 8 Agustus 1976.

  3.     Malaysia, negara pendiri ASEAN 8 Agustus 1976.

  4.     Singapura, negara pendiri ASEAN 8 Agustus 1976.

  5.     Thailand, negara pendiri ASEAN 8 Agustus 1976.

  6.     Brunei Darussalam, bergabung pada 7 Januari 1984.

  7.     Vietnam, bergabung pada 28 Juli 1995.

  8.     Laos, bergabung pada 23 Juli 1997.

  9.     Myanmar, bergabung pada 23 Juli 1997.

  10. Kamboja, bergabung pada 30 April 1999.

  11. Timor Leste, bergabung pada 11 November 2022.

 

Sewa Alat Interpreter untuk Kemudahan Kegiatan Internasional

Konferensi internasional seperti KTT ASEAN menjadi sarana penting dalam memfasilitasi dialog lintas budaya, pertukaran pengetahuan, dan kolaborasi berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Perbedaan bahasa yang ada tentunya akan menjadi kendala dalam kegiatan ini. Karena itu, menggunakan alat interpreter bisa menjadi salah satu opsi untuk membantu anda mengatasi berbagai kendala berbahasa dalam kegiatan internasional seperti KTT ASEAN.

Anda tidak perlu risau, kini anda bisa menyewa alat interpreter dari Mega Penerjemah. Mega Penerjemah adalah sebuah perusahaan dengan layanan penerjemahan dan legalisasi resmi serta terdiri dari tim penerjemah yang berpengalaman dan terdaftar di HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia). Terdapat banyak jenis alat yang bisa anda gunakan untuk kesuksesan kegiatan anda dalam berbagai konferensi internasional.

Dengan alat interpreter, anda tidak perlu risau dan bisa fokus pada kesuksesan acara dan kegiatan anda. Tunggu apalagi? Segera hubungi tim marketing kami melalui tautan berikut ini untuk mendapatkan alat interpreter untuk berbagai kegiatan anda.



Leave a Reply