Kenali Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Penulisan daftar pustaka yang baik dan benar merupakan kemampuan yang perlu dikuasai oleh siapapun yang masih menempuh karir pendidikan. Selain para mahasiswa, para dosen pun perlu membuat artikel penelitian setiap bulannya. Oleh karena itu, penulisan daftar pustaka merupakan komponen yang cukup penting. 

Apa itu Daftar Pustaka?

Daftar pustaka adalah sumber bacaan yang digunakan sebagai referensi dalam suatu karya tulis ilmiah. Cukup banyak sumber bacaan yang bisa Anda gunakan sebagai referensi, di antaranya adalah buku, jurnal, artikel, ataupun berita. Pada umumnya, daftar pustaka terletak pada bagian akhir karya ilmiah. Anda juga perlu memperhatikan cara penyusunan daftar pustaka karena hal ini tidak boleh sembarangan dilakukan. 

Fungsi Daftar Pustaka

Mungkin Anda bertanya-tanya, memang daftar pustaka fungsinya untuk apa? Daftar pustaka memiliki fungsi untuk menghormati penulis yang karyanya Anda jadikan referensi di artikel tulisan Anda. Lalu, daftar pustaka juga bisa mempermudah peninjauan ulang sumber-sumber rujukan saat artikel Anda diperiksa. Namun, fungsi daftar pustaka lebih lanjut akan kita bahas di bawah ini, ya!

1. Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme merupakan tindakan yang tidak terpuji saat Anda sedang menulis artikel ilmiah. Oleh karena itu, para penulis artikel ilmiah umumnya mencantumkan daftar pustaka untuk menghindari plagiarisme. Apabila seorang penulis artikel ilmiah mengumpulkan sumber referensi yang digunakan, berarti penulis menyatakan bahwa kutipan yang diambil berasal dari sumber yang jelas.

2. Memperkuat Argumen Penulis

Dalam penulisan artikel ilmiah, setiap argumen yang ditulis oleh penulis harus disertai dengan bukti. Di saat inilah, pernyataan dari para ahli dibutuhkan untuk menguatkan argumen penulis. Bukti-bukti yang digunakan penulis pastinya harus jelas sumbernya dan dituliskan dalam daftar pustaka.

3. Bentuk Penghargaan bagi Penulis Asli

Lalu, penulisan daftar pustaka juga bisa menjadi bentuk penghargaan bagi penulis asli. Mengapa? Karena para penulis akan merasa dihargai jika penelitian mereka suatu saat dijadikan referensi untuk penelitian lainnya. 

4. Membantu Pembaca

Terakhir, daftar pustaka juga memiliki fungsi untuk membantu pembaca dalam mengetahui sumber referensi yang digunakan. Dengan cara ini, pembaca tidak perlu kesulitan mencari sumber asli yang sudah Anda cantumkan di daftar pustaka. 

Unsur-unsur Dalam Penulisan Daftar Pustaka

Mungkin Anda pernah mengetahui bahwa ada beberapa tipe penulisan daftar pustaka. Namun, di setiap tipe penulisan daftar pustaka, ada beberapa unsur yang penting untuk Anda cantumkan. Mari bahas beberapa unsur tersebut di bawah ini,

1. Nama Penulis

Pertama, pastinya Anda harus memasukan nama penulis dalam daftar pustaka. Juga penting untuk Anda perhatikan bahwa penulisan nama penulis perlu ditulis berdasarkan urutan alfabet. Pada umumnya, penulisan nama penulis perlu Anda balik; nama belakang diletakkan sebelum nama depan dan dipisahkan dengan tanda koma. 

Apabila sebuah buku atau sumber lainnya memiliki lebih dari 2 penulis, maka Anda bisa menulisnya dengan nama penulis pertama dengan format sebelumnya, lalu dilanjutkan dengan nama penulis kedua dan ketiga. Jika suatu karya tulis memiliki lebih dari 3 penulis, Anda bisa menulis nama penulis pertama 

Contoh:

Grant, Alan atau Grant, Alan dkk.

2. Tahun Terbit

Unsur kedua yang harus Anda tulis setelah nama penulis adalah tahun terbit. Dalam penulisannya, tahun terbit bisa Anda tulis dengan atau tanpa tanda kurung, tergantung dari style penulisan yang Anda gunakan.

Contoh:

Grant, Alan. (1991).

3. Judul Bacaan

Dalam penulisan daftar pustaka, judul bacaan atau judul referensi yang Anda gunakan harus ditulis secara miring.

Contoh:

Grant, Alan. (1991). Knowing Your Dinosaurs

Dalam penulisan judul bacaan yang berasal dari jurnal, judul jurnal harus ditulis dan disusul dengan halaman.

Contoh:

Grant, Alan. (1991). Knowing Your Dinosaurs. Jurnal Pendidikan Pengetahuan Prehistoric, 17 (3), 229-245.

4. Tempat Terbit

Setelah judul referensi, unsur selanjutnya yang perlu Anda tulis adalah tempat penerbitan buku. Dalam penulisannya, kota tempat terbit ditulis ditulis dengan menambahkan tanda titik dua sebelum nama penerbit.

Contoh:

Grant, Alan. (1991). The Jurassic Times, New York:

5. Nama Penerbit

Unsur terakhir yang tidak bisa Anda lupakan adalah nama penerbit yang menerbitkan buku tersebut. 

Contoh:

Grant, Alan. (1991). The Jurassic Times, New York: 

Jurassic Cambridge University Press.

Kerapihan Menulis Artikel

Kerapihan saat menulis artikel merupakan aspek yang penting. Hal ini dikarenakan saat Anda menulis dengan rapih, pembaca pun bisa lebih menikmati proses membaca. Selain itu, informasi yang akan Anda sampaikan juga bisa tersampaikan dengan baik. Jadi, perhatikan aspek kebahasaan Anda saat akan menulis sebuah artikel, ya! Namun, jika Anda masih kurang percaya diri dengan kemampuan menulis Anda, gunakan jasa proofreader saja.

Cukup banyak jasa proofreader yang bisa Anda cari dan temukan di internet, pastikan untuk memilih yang terpercaya agar Anda terhindar dari penipuan dan kesalahan. Salah satu jasa yang bisa Anda gunakan adalah layanan dari Mega Translation Service. 

Perlu Jasa Proofreader? Percayakan Kepada Mega Translation Service Saja!

Mega Translation Service atau Mega Penerjemah adalah jasa yang berfokus di kebahasaan, interpreter, dan legalisasi. Sudah berkarir lebih dari 10 tahun, Mega Penerjemah pastinya akan memberikan layanan yang terbaik. Anda tidak perlu ragu saat akan menggunakan jasa dari Mega Penerjemah karena kami mengutamakan profesionalisme. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi website kami Mega Penerjemah atau hubungi kami.



Leave a Reply