- July 1, 2024
- Posted by: Tesa Content Writer
- Category: Uncategorized
Halo, Sobat Mega! – Novel atau cerpen sering kali diadaptasi menjadi film. Banyak film adaptasi yang sukses dan meraih penghargaan, seperti Piala Citra. Sejak tahun 2006, Festival Film Indonesia (FFI) telah memberikan kategori khusus untuk film adaptasi, yaitu nominasi Penulis Skenario Adaptasi Terbaik. Ini menunjukkan hubungan erat antara film dan karya seni berbasis teks seperti novel atau cerpen.
7 Film Adaptasi Novel atau Buku yang Berhasil Meraih Piala FFI
Nah, pastinya kamu udah ngga asing lagi dengan piala FFI. Piala Festival Film Indonesia atau piala FFI adalah salah satu penghargaan tertinggi dalam dunia perfilman. Jadi, mari lihat film adaptasi novel apa saja yang berhasil mendapatkan piala bergengsi ini, yuk!
1. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, diangkat dari novel karya Buya Hamka, berhasil meraih lima nominasi di Festival Film Indonesia 2014. Dibintangi oleh Reza Rahadian, Herjunot Ali, dan Pevita Pearce, film ini mengisahkan cinta segitiga antara Zainuddin, Hayati, dan Aziz.
Zainuddin, yang berasal dari keluarga Minang biasa, harus merelakan kekasihnya, Hayati, yang dijodohkan dengan seorang pengusaha kaya bernama Aziz. Perjodohan ini membuat Zainuddin dipenuhi rasa dendam, hingga akhirnya kapal Van der Wijck yang dinaiki Hayati tenggelam.
2. 24 Jam Bersama Gaspar
Selanjutnya adalah film yang memiliki genre cukup jarang di Indonesia, yaitu 24 Jam Bersama Gaspar. Film neo-noir Indonesia yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen ini meraih sembilan nominasi dan memenangkan satu penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Sabda Armandio; film ini menceritakan tentang seorang detektif swasta bernama Gaspar yang divonis mati dalam waktu 24 jam. Selama periode tersebut, Gaspar merencanakan perampokan sebuah toko emas untuk membalas dendam kepada seorang ketua sindikat perdagangan manusia bernama Wan Ali.
Film yang dirilis pada tahun 2023 ini dibintangi oleh sejumlah aktor ternama, seperti Reza Rahadian, Shenina Cinnamon, Laura Basuki, dan Kristo Immanuel.
3. Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Mengangkat kisah dari novel berjudul sama karya Eka Kurniawan, film yang disutradarai oleh Edwin ini berhasil meraih 12 nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Film drama aksi ini mengisahkan tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati namun menyimpan rahasia bahwa dirinya mengalami impotensi.
Dalam film yang penuh aksi perkelahian ini, tema konstruksi gender dan maskulinitas dieksplorasi secara mendalam. Pada FFI 2022, film ini memenangkan lima Piala Citra, termasuk kategori Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, dan Pemeran Utama Pria Terbaik.
4. Aruna dan Lidahnya
Turut dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid, dan Oka Antara, film ini meraih sembilan nominasi di FFI 2018 dan memenangkan dua di antaranya.
“Aruna dan Lidahnya,” diangkat dari novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak. Film ini tidak hanya mengeksplorasi drama cinta tiga sahabat, tetapi juga kekayaan cita rasa masakan Nusantara. Tidak hanya itu, ini juga menceritakan Aruna Rai, seorang ahli wabah yang harus menyelidiki kasus flu burung di berbagai tempat di Indonesia.
Berpindah dari satu daerah ke daerah lain, Aruna dan kedua sahabatnya menyelesaikan kisah romansa mereka sambil menikmati hidangan otentik di setiap daerah yang mereka kunjungi.
5. Bumi Manusia
Diangkat dari novel terkenal dengan judul sama karya Pramoedya Ananta Toer, film bertema sejarah ini meraih 12 nominasi di Festival Film Indonesia 2019.
Film ini pun ikut dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Sha Ine Febriyanti, dan Mawar de Jongh. Garis merah dari film ini adalah menceritakan kisah romansa seorang pemuda Jawa bernama Minke dengan Annelies Mellema pada masa kolonialisme Belanda di Indonesia.
Kisah cinta mereka yang awalnya sempurna harus menghadapi larangan dari otoritas Belanda yang rasis.
6. Sang Penari
Kemudian, film ini mengadaptasi cerita dari trilogi novel karya Ahmad Tohari. Cerita tersebut berjudul “Ronggeng Dukuh Paruk.” Diketahui film Sang Penari meraih 11 nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) 2011.
Film ini menceritakan kisah cinta seorang penari ronggeng bernama Srintil dengan seorang tentara bernama Rasus. Cinta mereka berubah menjadi kelam ketika peristiwa penangkapan dan pembunuhan anggota PKI pasca-G30S melanda mereka.
Disutradarai oleh Ifa Isfansyah, film ini dibintangi oleh Prisia Nasution, Oka Antara, Slamet Rahardjo, Happy Salma, dan aktor lainnya.
Film yang dirilis pada 2011 ini memenangkan empat Piala Citra, termasuk kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik di FFI 2011.
7. Mereka Bilang, Saya Monyet!
Pada 2008, penulis sastra Djenar Maesa Ayu merilis film yang diangkat dari antologi cerpennya berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! (2002).
Dalam film ini, Djenar Maesa Ayu bertindak sebagai penulis skenario, produser, dan sutradara.
Pada gelaran FFI 2009, film ini meraih tujuh nominasi dan memenangkan tiga diantaranya, termasuk Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik.
Film yang dibintangi Titi Rajo Bintang, Henidar Amroe, dan Ray Sahetapi ini mengisahkan derita perempuan bernama Adjeng yang harus mengalami pelecehan seksual dari pacar ibunya sendiri.
Ingin Mempublikasikan Film? Jangan Lupa Urus Subtitle!
Tentunya dari 7 film adaptasi novel yang sudah kita bahas, meskipun berbahasa Indonesia, mereka juga memiliki subtile dengan bahasa lain. Nah, subtitle adalah elemen penting yang tidak bisa kamu lupakan saat akan memproduksi atau dalam tahap finishing membuat suatu film. Sudah terbukti bahwa subtitle bisa membuat penonton lebih paham dengan konteks film.
Percayakan Penerjemahan dengan Mega Penerjemah!
Mega Penerjemah adalah perusahaan yang berfokus dalam penerjemahan, interpreting, dan legalisasi. Sudah berkarir lebih dari 10 tahun, dapat dipastikan Mega Penerjemahh menawarkan layanan yang berkualitas. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi website kami atau hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!